Usus Buntu Sering Kencing: Bahaya, Akibat dan penangannya
Usus buntu merupakan gangguan kesehatan yang menganggu sistem pencernaan makanan berupa adanya peradangan pada usus, penyakit ini memiliki gejala seperti nyeri perut diawali nyeri pada perut bagian tengah lalu menuju ke perut kanan bawah, mual, muntah, kembung, diare, serta demam. Usus buntu tidak jarang dikira sebagai penyakit lain misalnya infeksi saluran kemih (ISK), iritasi usus, atau pun gangguan pada kandungan.
Sedangkan infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang menyerang pada saluran kencing, bisa terjadi mulai ginjal. ISK ini sering terjadi pada wanita dari pada pria. Gejala yang umum terjadi dari penyakit ini adalah nyeri bila buang air kecil (BAK) atau sering kecing, demam, badan terasa tidak enak, dan urine berwarna keruh. ISK harus diobati dengan segera sebab jika dibiyarkan dapat memperparah infeksi hingga mengenai ginjal.
Infeksi saluran kemih dapat terdeteksi melalui pemeriksaan urin, apabila pemeriksaan lab darah dan urin menunjukkan hasil normal, kemungkinan dibutuhkan bantuan pemeriksaan penunjang laninnya misal radiologi maupun kolonoskopi. Pemilihan pemeriksaan penunjang dapat dikonsultasikan dengan dokter.
Pada umumnya penyakit usus buntu dengan infeksi saluran kencing atau sering buang air kecil (sering kencing) tidak saling berhubungan. Penyebab usus buntu sering kencing bisa saja disebabkan banyak hal misalnya mengkonsumsi makanan yang memiliki pengawet, keseringan makan mie instan (mie instan penyebab usus buntu), sering menahan buang air besar dan kecil serta adanya spasme (kram) otot perut maupun radang usus.
Bahaya Usus Buntu Sering Kencing
Usus buntu data berdampak berbahaya bagi kesehatan serta bisa menyebabkan penyakit pencernaan lainnya seperti :
- Kanker Usus.
- Kanker perut.
- Radang lambung.
- Adanya pembengkakan kelenjar getah bening di bagian perut.
- Kram perut.
Sedangkan sering kecil tidak diobati dapat menyebabkan :
- Infeksi kandungan kemih.
- Kencing batu.
- Infeksi salurang kemih (ISK)
Akibat/Penyebab Usus Buntu Sering Kencing
Penyebab secara pasti penyakit ini belum diketahui, sebagian besar usus buntu disebabkan adanya penyumbatan ‘pintu masuk’ menuju usus buntu karena faktor dibawah ini :
- Tinja atau fases.
- Pembengkakan kelenjar getah bening dalam dinding usus, pembengkakan umumnya akan berkembang setelah terjadi infeksi saluran pernapasan bagian atas. Penyumbatan akan mengakibatkan terjadinya inflamasi serta pembengkakan, alhasil terjadi penekanan. Tekanan itu berpotensi memicu pecahnya usus buntu.
Sedangkan sering kencing disebabkan oleh berbagai hal, misalnya :
- Infeksi saluran kemih.
- Diabetes.
- Gangguan kelenjar prostat.
- Kandungan kemih overaktif (overactive bladder).
Pengobatan Usus Buntu Sering Kencing
Pengobatan usus buntu dengan operasi medis memiliki beberapa tahapan, operasi untuk melakukan pengobatan dan penanganan usus buntu disebut apendektomi. Apendektomi merupakan operasi dengan melakukan pengangkatan usus buntu pasien yang terjangkit. Kenali juga obat usus buntu tanpa operasi.
Operasi apendektomi dilakukan untuk mengangkat usus buntu yang belum mengalami pembengkakan parah dan pecah. Prinsip operasi ini yaitu mengankat usus yang didiangnosa butu sebelum mengalami pembengkakan dan pecah. Operasi Apendektomi berisioko menimbulkan efek samping, diantarnya :
- Adanya kemungkinan terjadinya infeksi pasca operasi.
- Adanya kemungkinan terjadinya pendarahan pada waktu operasi.
- Ketahui posisi tidur pasca operasi usus buntu dan posisi tidur yang baik pasca operasi usus buntu serta makanan penyebab radang usus.
Tetapi tidak perlu risau, sebab tingkat keberhasilan dari Apendektomi sangat tinggi dan jarang menimbulkan efek samping atau komplikasi jangka panjang. Untuk operasi Apendektomi memiliki 2 jenis yaitu :
- Laparoskopi
Jenis ini merupakan pengangkatan usus buntu yang umumnya dilakukan. Cara laparoskopi dilakukan dengan menggunakan metode pengangkatan usus buntu melalui lubang kecil (laparoskopi). Teknik ini merupakan cara mudah dana man serta dapat memiliki waktu pemulihan yang singkat, umumnya setelah 24 jam pasien dapat pulang.
- Sayatan terbuka
Cara ini membutuhkan sayatan pada perut dengan ukuran yang besar. Metode ini diambil ketika usus buntu sudah dalam keadaan parah, terjadi ciri-ciri usus buntu pecah dan ciri-ciri usus luka. Untuk penyembuhan dalam metode ini cukup lama, kurang lebih satu minggu baru diperkenankan pulang.