Sakit Perut Setelah Operasi Usus Buntu: Penyebab, Bahaya, dan Penanganannya
Peradangan atau infeksi usus buntu adalah salah satu penyakit yang dalam pengobatannya diperlukan operasi pengangkatan usus buntu, karena akan ada akibat usus buntu tidak dioperasi. Operasi pengangkatan usus buntu disebut dengan appendectomy. Akan tetapi, banyak mantan penderita usus buntu yang mengeluh rasa tidak nyaman pasca dilakukannya operasi usus buntu. Rasa tidak nyaman yang diderita setelah operasi usus buntu bukanlah hal yang tidak normal. Hal itu dikarenakan prosedur operasi apapun pasti setelahnya meninggalkan efek samping kepada si pasien, tak terkecuali operasi usus buntu.
Rasa tidak nyaman pada perut atau rasa sakit perut setelah operasi buntu adalah keluhan yang paling banyak dialami oleh banyak pasien operasi usus buntu. Sebenarnya, penyebab sakit perut setelah operasi usus buntu ini tergantung pada cara operasi usus buntu apa yang dijalani. Ada dua cara prosedur operasi usus buntu:
- Operasi bedah terbuka (seperti operasi pada umumnya)
- Operasi laparoskopi (operasi menggunakan teknik instrumen laparoskopi, tanpa harus adanya pembedahan besar seperti pada cara operasi bedah terbuka).
Pada umumnya, teknik bedah terbuka membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama dibandingkan dengan teknik operasi laparoski. Walaupun demikian, efek samping operasi usus buntu, yang salah satunya adalah keluhan sakit perut, biasanya bersifat ringan dan sementara, baik itu operasi melalui cara bedah terbuka maupun operasi laparoskopi. Namun, tidak menutup kemungkinan komplikasi serius yang berlangsung lama akan terjadi.
Penyebab Sakit Perut Setelah Operasi Usus Buntu
Ada beberapa hal yang menyebabkan sakit perut setelah operasi usus buntu. Berikut ini adalah uraiannya:
1. Abses Pada Rongga Perut
Sakit perut setelah operasi usus buntu bisa terjadi karena adanya abses atau penumpukan nanah pada rongga perut. Abses ini adalah salah satu efek samping operasi usus buntu.
2. Perlengketan Usus
Usus lengket terjadi ketika menempelnya jaringan pencernaan dan otot pada dinding abdomen. Perlengketan usus merupakan komplikasi yang sering terjadi setelah operasi apapun, utamanya operasi usus, perut, kandungan, dan pelvis. Operasi usus buntu yang tidak bersih berisiko menyebabkan perlengketan usus. Pelengketan usus merupakan penyebab sakit perut melilit yang disertai sembelit.
3. Gas prosedur Laparoskopi
Teknik operasi laparoskopi untuk mengangkat usus buntu bisa menyebabkan rasa kembung dan sakit perut. Hal itu terjadi karena saat prosedur berlangsung, dokter memompa gas ke dalam perut untuk memudahkan mereka melakukan prosedur laparoskopi.
4. Infeksi Perut
Infeksi perut utamanya dapat terjadi ketika usus buntu pecah. Sangat penting untuk mengenali ciri-ciri usus buntu pecah, karena ketika pecah, bakteri usus keluar dan akan menginfeksi rongga perut. Akibatnya, peradangan pada peritoneum (lapisan dinding tipis pada perut yang berperan sebagai pelindung organ di dalam rongga perut) akan terjadi. Infeksi ini dikenal dengan peritonitis. Peritonitis termasuk ke dalam komplikasi serius operasi usus buntu, karena jika peritonitis tidak segera ditangani, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan akan membahayakan nyawa.
5. Psikomatik
Psikomatik adalah keluhan fisik yang disebabkan oleh faktor psikologi. Saat sakit usus buntu atau setelah operasi usus buntu, si penderita bisa saja menderita stress. Stress inilah yang dapat memicu terjadinya sakit perut setelah operasi usus buntu.
6. Penyakit atau Gangguan Lain
Sakit perut setelah operasi usus buntu bisa juga disebabkan oleh beberapa penyakit lain, misalnya:
- Sembelit atau konstipasi
- Gastroenteritis atau infeksi pada lambung dan usus
- Hepatitis
- Batu Empedu
- Ulkus lambung setelah operasi (stress ulcer)
- Maag
Oleh karena itu, meminta petunjuk dokter sangat dianjurkan agar tahu penyebab pasti sakit perut setelah operasi usus buntu.
Bahaya Sakit Perut Setelah Operasi Usus Buntu
Sakit perut setelah usus buntu pada umumnya adalah efek samping yang normal terjadi dan tidak ada bahaya yang ditimbulkan. Namun, jika Anda merasa sakit perut yang dialami semakin bertambah hebat yang diiringi dengan gejala lain seperti mual, muntal, demam tinggi, diare, dan sembelit yang berlangsung lama, alangkah baiknya jika Anda menghubungi dokter, karena bisa saja Anda terkena komplikasi pasca operasi usus buntu yang serius.
Penanganan Sakit Perut Setelah Operasi Usus Buntu
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sakit perut setelah operasi usus buntu merupakan hal yang normal terjadi. Setelah operasi pun dokter biasanya akan memberikan beberapa obat untuk menangani efek samping yang mungkin terjadi setelah operasi, termasuk obat untuk meredakan rasa sakit perut yang berupa antibiotik dan obat penghilang nyeri. Untuk membantu dalam proses pemulihan sakit perut setelah operasi usus buntu, berikut adalah beberapa cara yang patut Anda coba:
- Perbanyak istrirahat setelah operasi
- Cobalah tidur dengan posisi tidur pasca operasi usus buntu
- Menahan bantal di perut dapat membantu meminimalkan rasa sakit perut saat batuk atau bangun.
- Hindari membawa benda yang dapat menekan perut, seperti tas.
- Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat atau coba olahraga pasca operasi usus buntu
- Konsumsilah makanan yang mengandung serat dan gizi tinggi
- Minumlah air putih minimal 6 gelas per hari
Jika Anda telah mencoba semua cara penanganan di atas, cobalah juga untuk melakukan kontrol pada dokter Anda secara teratur. Rajin kontrol akan membantu dokter untuk lebih tahu jenis penanganan yang tepat yang harus dilakukan setelah operasi usus buntu. Tentu saja rajin kontrol juga dapat membantu pemulihan Anda pasca operasi.
Demikianlah sedikit uraian mengenai penyebab, bahaya dan penanganan sakit perut setelah operasi usus buntu. Semoga artikel ini dapat memberikan Anda cukup informasi mengenai perut sakit seperti ditusuk-tusuk pasca operasi buntu.